Ada banyak cara untuk menemukan ide untuk membuat aplikasi. Ada yang lihat aplikasi orang lain, terus timbul ide untuk meniru dan membuatnya lebih baik. Ada yang lagi minum kopi, tiba tiba dapat ide buat bikin aplikasi. Ada yang sedang baca buku, bengong di busway, duduk di ayunan. Sampai sedang di toilet pun bisa dapat ide. Tetapi ada tidak cara mudah untuk cari ide membuat aplikasi?
Pertanyaannya kemudian bagaimana memulainya? Apa harus bawa gitar kemana mana? Apa harus baca puluhan buku? Apa harus ngobrol sama teman sampai berbusa? Atau terus melototin facebook sampai ide itu tiba tiba datang di kepala?
Sebenarnya caranya simple koq. Mulailah dari masalah.
Tahu McDonald ? Itu restorant fast food dari amerika. Kalau sempat nonton film founder (2017), kita akan tahu kalau McDonald dikembangkan karena masalah para pembeli makanan fast food tidak mendapatkan layanan yang serba cepat, dan sering salah kasih order.
Dari masalah ini, Ray Krock, bertemu dengan dua orang bersaudara yang memiliki restaurant dengan layanan super instan. Baru selesai dipesan, makanan dan minuman langsung disajikan di depan kita. Ini lah dasarnya.
Belajar dari cerita ini, kita bisa tahu kalau semua bermulai dari hal.
Masalah
Iya, kita harus buka mata, telinga, dan rasa untuk mengenali masalah yang ada. Masalah ada dimana-mana. Mulai dari antrian di rumah sakit, sampai cari tiket murah ke korea. Jadi sekarang tugas kita sebagai programmer untuk mencari masalah, masalah, dan masalah. Bukan membuat masalah.
Dari masalah ini, kita bisa memformulasikan solusi. Apa yang kita bisa lakukan untuk memberikan solusi pada masalah yang ada. Apakah harus berupa aplikasi? Bisa iya bisa tidak. Di sini kita belajar, kalau aplikasi merupakan salah satu bentuk solusi dalam menghadapi masalah. Ada banyak komponen lain yang bisa mendukung solusi yang kita berikan.
Akhirnya,
Mulai dari mana? Mulai dari masalah.
Sekarang tugas teman-teman adalah belajar menemukan masalah yang di sekitar kita? Buka telinga lebar-lebar, buka mata besar besar, tajamkan rasa. Benamkan dalam pikiran, temukan solusi kreatif untuk masalah-masalah tadi.
Contoh, perut lapar, solusinya makan. Makan apa? Ayo kreatif sedikit. Minimal nggak cuman indomie telur.
Pertanyaannya kemudian bagaimana memulainya? Apa harus bawa gitar kemana mana? Apa harus baca puluhan buku? Apa harus ngobrol sama teman sampai berbusa? Atau terus melototin facebook sampai ide itu tiba tiba datang di kepala?
Sebenarnya caranya simple koq. Mulailah dari masalah.
Tahu McDonald ? Itu restorant fast food dari amerika. Kalau sempat nonton film founder (2017), kita akan tahu kalau McDonald dikembangkan karena masalah para pembeli makanan fast food tidak mendapatkan layanan yang serba cepat, dan sering salah kasih order.
Dari masalah ini, Ray Krock, bertemu dengan dua orang bersaudara yang memiliki restaurant dengan layanan super instan. Baru selesai dipesan, makanan dan minuman langsung disajikan di depan kita. Ini lah dasarnya.
Belajar dari cerita ini, kita bisa tahu kalau semua bermulai dari hal.
Masalah
Iya, kita harus buka mata, telinga, dan rasa untuk mengenali masalah yang ada. Masalah ada dimana-mana. Mulai dari antrian di rumah sakit, sampai cari tiket murah ke korea. Jadi sekarang tugas kita sebagai programmer untuk mencari masalah, masalah, dan masalah. Bukan membuat masalah.
Dari masalah ini, kita bisa memformulasikan solusi. Apa yang kita bisa lakukan untuk memberikan solusi pada masalah yang ada. Apakah harus berupa aplikasi? Bisa iya bisa tidak. Di sini kita belajar, kalau aplikasi merupakan salah satu bentuk solusi dalam menghadapi masalah. Ada banyak komponen lain yang bisa mendukung solusi yang kita berikan.
Akhirnya,
Mulai dari mana? Mulai dari masalah.
Sekarang tugas teman-teman adalah belajar menemukan masalah yang di sekitar kita? Buka telinga lebar-lebar, buka mata besar besar, tajamkan rasa. Benamkan dalam pikiran, temukan solusi kreatif untuk masalah-masalah tadi.
Contoh, perut lapar, solusinya makan. Makan apa? Ayo kreatif sedikit. Minimal nggak cuman indomie telur.
Comments
Post a Comment